Tuesday, March 15, 2016

Mengapa Harus Mechanical Keyboard?

Sebelumnya, pasti para gamer dan programmer sudah mengenal yang namanya "Mechanical Keyboard". Mechanical Keyboard adalah keyboard yang keycapsnya menggunakan key switch. Berbeda dengan keyboard lainnya yang menggunakan rubberband.

Build Quality

Jika pada umumnya kita hanya melihat keyboard seperti ala kadarnya. Pada Mechanical Keyboard memberikan hal lebih kepada anda. Sebut saja lampu LED seperti yang dimiliki pada keyboard Ducky Shine, Razer Blackwidow Chroma, Steelseries Apex, Corsair K70, dan lain-lain. Yup, mereka juga memiliki aplikasi dimana kita bisa mengatur LED yang kita gunakan untuk pemberitahuan atau hanya sekedar kosmetik kelap-kelip saja. Selain itu, beberapa dari Mechanical Keyboard juga memiliki tombol Macroscopic yang bisa kita setel sesuai kebutuhan.

Lifetime

Pada dasarnya, Mechanical Keyboard memiliki lifetime 100.000.000 hingga 5.000.000.000 klik. Jumlah yang sedikit? tunggu dulu. Coba kita lihat apa saja yang saya lakukan jika menggunakan keyboard. Anggap saja kita menggunakan keyboard sekitar 1.000 klik perhari. Berarti keyboard yang saya gunakan hanya bisa bertahan 10 tahun. Tapi, tunggu dulu. Itu adalah hitungan per 1 keycaps. Wah tentu bisa lama ya. Selain itu, keycaps yang terdapat dalam Mechanical Keyboard, dapat kita ganti dengan keycaps yang lain, seperti Blue Switch, Red Switch, Green Switch, Brown, Switch, Purple Switch, dan lain-lain. Ya, tentunya hal tersebut dapat menambah umur pada keyboard kita.

Impresi Pertama Penulis

Feel yang saya rasakan ketika menggunakan Mechanical Keyboard adalah nyaman dan berisik. Yup, berisik pada tipe Blue Switch. Agak sedikit menggangu menurut saya ketika saya ingin menjadi Silent User dan semua itu berubah ketika Mechanical Keyboard menyerang. Walaupun seperti itu, Mechanical Keyboard juga nyaman ketika ditekan. Halus. Yup, itulah yang saya rasakan. Dan pertama kalinya saya mencoba fitur LEDnya. Sesuatu yang indah ketika kita bosan tentunya. Apalagi sekarang kita bisa bermain mini games seperti snake pada Keyboard tersebut.

Yup, jadi menurut saya Keyboard ini sangatlah cocok bagi anda yang kelas berat dalam menekan keybaord. Terlepas dari fitur-fitur kosmetiknya dan fitur-fitur tidak penting lainnya. Tetapi bagi kalian yang tidak suka bermain dengan bersuara mungkin ini adalah pilihan lain. Tetapi dari artikel yang saya baca baru-baru ini, Mechanical Keyboard dengan Brown Switch menawarkan ketikan yang tidak bersuara. Jadi, kesimpulan anda? Silahkan cantumkan dikomentar!

Monday, September 21, 2015

Mengubah Lagu Menjadi Suara Seperti Di Film Alvin And The Chipmunks

Alvin and The Chipmunks adalah film fiksi tentang 3 ekor Chipmunks yang dapat berbicara bahkan dapat bernyanyi. Alvin and The Chipmunks sendiri memiliki suara khas yang sangat melengking. Hal ini membuat Baka Student terpikir untuk membuat sendiri suara Alvin and The Chipmunks dan akan menjelaskan ke kalian bagaimana membuat cover lagu dengan suara yang sangat melengking seperti pada film Alvin and The Chipmunks. Tentunya dengan Applikasi freeware -AudaCity- yang dapat digunakan tanpa harus men-crack sana sini.

Pertama, buka Applikasi Audacity.

Lalu, import lagu yang ingin anda jadikan cover Alvin and The Chipmunks. Saya akan menggunakan lagu Ed Sheeran yang berjudul One



Setelah mengimpor lagu, Pergilah ke menu "change pitch" yang terletak pada taskbar Effect lalu masukan frekuensi yang cocok untuk suara tersebut. Baka Student sendiri langsung menggunakan ke angka 12 semitunes pada initial dan final pitch. Setelah itu klik Ok


Kesimpulannya, suara pada film Alvin and The Chipmunks terbuat dari suara manusia yang frekuensinya ditinggikan 100% atau 12 semitunes.

Untuk menyimpai file suara, anda hanya perlu pergi ke menu "Exporting Selected Audio" yang ada di taskbar File. Kemudian tunggu hingga proses Exporting selesai



Jika menurut anda frekuensi yang terlalu tinggi menyebabkan sedikit pusing, anda dapat menurunkan frekuensinya hingga 85%. Baka Student sendiri mendukung dunia kreatifitas Indonesia dibidang suara. Semoga bermanfaat

Cara Membuat Bagian Reff Animals - Martin Garrix Dengan Plugin Bawaan

Untuk membuat Reff dari lagu Martin Garrix yang berjudul Animals, anda diminta untuk mendownload applikasi Fl Studio yang bisa didownload di https://www.image-line.com/


Pertama-tama, bukalah Applikasi FL Studio lalu masukin Fruity Kick yang terdapat pada menu Channel - Add One



Lalu, settinglah Plugin pada Fruity Kick seperti gambar dibawah




Setelah itu, masukan Fruity Kick ke dalam Mixer dan Input Fruity Reeverb 2 pada Mixer agar pluck sound buatan anda lebih bergema




Tambahkan juga Fruity Parametic EQ 2 pada Mixer untuk Fruity Kick




Untuk membuat frekuensi pada pluck menjadi halus, settinglah Fruity Parametic EQ 2 seperti kurang lebih gambar dibawah




Klik kanan pada Fruity Kick lalu pilih Piano Roll. Piano Roll berfungsi untuk mengatur melody pluck anda. Kurang lebih untuk Reff dari Animals adalah seperti gambar dibawah




Jangan lupa masukan elemen Kick pada Drum Packs untuk menjaga ketukan Reff Animals anda. Saya sendiri menggunakan Kick yang saya dapat dari Sound Cloud. Oh ya, jangan lupa aktifkan tombol repeat yang berwana kotak kuning disamping tombol Play agar Ketukannya tidak berhenti ditengah melody yang sedang berjalan.




Demikianlah langkah-langkah untuk membuat Reff Animals dari Martin Garrix tanpa mendownload Plugin apapun. Mungkin anda bisa mengatur frekuensi, melody, dan tingkatan Plugin anda lebih baik dari yang Baka Studio jelaskan dan bisa menambahkan elemen-elemen yang tidak dijelaskan di text procedure berikut.

Bermain Game Di Steam Tanpa Harus Membelinya!

Mungkin sudah banyak yang tidak asing dengan nama "Steam". Ya, distributor yang bisa dibilang nomor satu di dunia ini telah mengikat hati para developer untuk berkerja sama dengannya. Tak jarang game kelas AAA masuk kedalam storenya. Bahkan Digital Happines, developer game lokal yang membuat game Dreadout juga tertarik untuk berkerja sama dengan Steam sendiri.

Umumnya para gamers biasanya tidak menggunakan steam karena adanya faktor ekonomi. Ditambah lagi dengan kurs dollar yang semakin tinggi membuat gamers low budget di Indonesia merasa tertekan. Hal tersebut membuka hati Baka Student untuk mencari tau bagaimana para gamers low budget dapat menggunakan original game dengan harga murah bahkan tanpa perlu membelinya

Bermain Game Free To Play

Selain menjual paid game, Steam juga menyediakan F2P game untuk para gamers low budget. Game F2P biasanya memanfaatkan pembelian item di game tersebut melalui sistem Steam Market di Steam. Tenang saja, walau gratisan tetapi tak sedikit game F2P yang mengasyikan. Sebagai contoh, coba anda rasakan bermain DotA 2, Warframe, Hawken, dan Team Fortress 2. Pasti anda akan menarik kembali kata-kata anda.


Mengikuti Giveaway

Cara ini adalah cara dimana tingkat keberuntungan atau skill anda diuji. Kenapa keberuntungan? umumnya orang yang membuat giveaway menggunakan web random.org untuk menemukan siapa yang berhak mendapatkan hadiah giveaway tersebut. Tetapi, tak jarang juga giveaway yang menggunakan kemampuan. Seperti lomba mendesign logo, lomba membuat cerita pendek, dan lain-lain.


Mendapatkan Reward Di Situs-Situs Play And Claim

Baka Student sendiri menemukan web yang dapat para gamers kunjungi untuk mendapatkan free paid games sebagai rewardnya, yakni tremorgames.com. TremorGames memberikan peluang reward dengan satu syarat, yaitu memaikan game-game yang ada di web mereka. Ketika kalian mencapai level baru, TremorGames akan memberikan kalian Coin untuk ditukarkan menjadi Free Paid Games. Simple bukan?






Sekarang tak ada alasan lagi untuk menggunakan game illegal. Mari kita dukung ajang kreasi dunia dengan menggunakan game-game original.

Mungkin dari kalian yang mengetahui cara lain dalam memainkan game original tanpa harus membelinya. Informasi tersebut sangat-sangat kami terima dikolom komentar.


Saturday, September 19, 2015

Menjajal Pre Alpha Dari Assassin Creed : Syndicate

Semua gamers pasti tahu dengan salah satu franchise game Assassin buatan Ubisoft. Yap, Assassin Creed. Beberapa bulan lalu Ubisoft mengumumkan bahwa mereka akan merilis game Assassin Creed terbarunya yaitu Assassin Creed : Syndicate. Kebetulan Baka Student sendiri berhasil mencicipi game ini di event Popcon 2015 lalu nih. Berikut adalah apa saja yang kami dapat ketika mencicipi Pre-Aplha dari Assassin Creed : Syndicate

Segi Keindahan

"Keindahan". Tentunya pikiran kalian langsung tertuju pada grafik game ini. Grafik, tak banyak berubah dari versi Assassin Creed sebelumnya yaitu Unity. Bahkan menurut saya grafik Unity lebih indah dibandingkan Syndicate. Tetapi tingkatan grafis dari Syndicate juga patut di acungi jempol. Dari segi Animasi, Syndicate memberikan gerakan yang tidak kaku. Tetapi, Animasi player dan NPC juga mengalami penurunan dari versi Unity.


Gameplay Dengan Fitur Yang Sedikit Diperbaharui

Gameplay digame ini agak sedikit berubah dari game Assassin Creed yang lain. Dalam game Assassin Creed, memanjat ke atap adalah sesuatu hal yang pasti dilakukan. Ubisoft memiliki cara baru untuk langsung keatas bangun, yaitu dengan menggunakan Grappling Hook. Grappling Hook juga dapat digunakan untuk pindah dari atap bangunan ke atap bangunan yang lain. Ubisoft juga menambahkan kembali fitur untuk mengendarai kendaraan. Katalah mengendarai kereta kuda. Sungguh menarik bukan?


Framerate Dan Bug Yang Masih Mengecewakan

Ubisoft telah mengkonfirmasi bahwa framerate yang digunakan pada game-gamenya itu stabil di 30 FPS. Untuk Syndicate sendiri saya merasakan bahwa game ini masih dapat turun hingga 19 FPS. Bahkan tak jarang juga shuttering dibeberapa spot. Apakah ini wajar untuk konsol sekelas PS4? Bug pada game ini juga masih terasa. Kadang kita tidak tidak bisa memanjat gedung karena ada elemen lain disana, kadang kita bergerak terlempar sendiri, dan masih banyak lagi bug yang tidak diinginkan. Mengingat game ini masih Pre-Alpha mungkin itu masih wajar terlihat.




Untuk memainkan game Assassin Creed : Syndicate, anda harus menunggu hingga 19 November 2015. Ubisoft juga memberikan Pre-Order yang dapat dibeli di http://store.steampowered.com/app/368500/

Monday, September 14, 2015

Pandangan Pertama Memainkan ARK : Survival Evolved

Minecraft. Ya, pasti semua gamers mengetahui judul game tersebut. Game bergenre advanture survival dengan pixel graphic ini telah memikat hati para gamers ke gerbang pintu Survival Games. Bahkan, para developer gamepun terpikat untuk membuat generasi game survival. Salah satunya adalah game ARK : Survival Evolved. ARK : Survival Evolved adalah game bergenre advanture survival yang berlatar belakang pada jaman Dinosaurus masih meraja lela. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk ARK : Survival Evolved. Siapa orang yang tak penasaran dengan jawaban dari "hal apa yang terjadi jika manusia lahir dijaman Dinosaurus?". Itulah yang membuat Baka Student termotivsi untuk membuat Preview game ini.

Dimulai Dengan Menu "Creating Survivor".


Dimenu ini anda akan diminta untuk membuat character game anda sendiri seperti pada game-game RPG. Dimulai dari menentukan gender, menentukan warna kulit, mengedit bagian-bagian tubuh, menentukan dimana kita akan di-respawn, dan tentu saja menamakan character kita. Walaupun elemen yang ditanamkan di fitur ini sangat sedikit tapi akan sangat menarik jika character yang anda buat lebih abstrak dari gambar dibawah. 

Grafik Yang Memukau.

Dalam jaman next-gen game ini, tentunya grafik termasuk salah satu elemen utama dalam mengembangkan game. ARK : Survival Evolved sendiri dibuat menggunakan Unreal Engine 4. Terbayang bagaimana halusnya texture digamenya?


Baka Student sendiri hanya menggunakan setting Medium agar tak terjadi FPS drop dibeberapa spot. Sangat indah bukan?

Bukan Game Yang Mudah!

Untuk player baru yang belum mencakup level 15 seperti saya, akan sangat susah untuk bertahan hidup digame ini. Ketika anda memulai mencari komponen untuk di crafting, hal yang paling menyebalkan adalah bertemu dengan Velociraptor. Ya, Raptor. Dengan larinya yang cukup cepat dan serangan yang cukup menyakitkan. Raptor menjadi satu makhluk yang paling saya benci di game ini. Bagaimana tidak? Saat kita telah memiliki banyak barang yang telah dicraft dan Raptor datang, sangatlah sulit untuk kabur dari pandangannya. Belum lagi jika kita dipaksa menyebrang sungai lalu terdapat segerombol Piranha.


Didalam game ini juga, fitur crafting tak semudah yang game Minecraft punya. Kita harus menaikan level kita jika ingin mengcrafting item tertentu.

Masih Banyak Glitch dan Bug

Hal ini sangat melekat dengan game Early Access. Yang paling menyebalkan dari Bug dalam game ini adalah. Dinosaurus yang gampang tersangkut dengan susuatu yang ada di game. Tetapi hal tersebut juga dapat membawa berkah. Bayangkan jika anda tak sengaja mendekati T-Rex lalu ia mengejar, hal yang paling saya harapkan adalah "mudah-mudahan nyangkut".





Untuk yang ingin memainkan game ARK : Survival Evolved bisa langsung mengklik link http://store.steampowered.com/app/346110/ dan membelinya.

Bagaimana tanggapan anda tentang game ARK : Survival Evolved sendiri? Berikan dikolom komentar!